Uji Efektivitas Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) pada Kulit Punggung Kelinci Albino yang Terpapar Sinar UV-A
Isi Artikel Utama
Abstrak
Akar pasak bumi mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan anti-aging. Kedua aktivitas tersebut saling berhubungan karena proses penuaan dikaitkan dengan peningkatan jumlah stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol akar pasak bumi menjadi sediaan krim anti-aging yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik dan menguji efektivitasnya secara in-vivo pada kulit punggung kelinci yang dipaparkan sinar UV-A. Ekstrak akar pasak bumi dibuat menggunakan metode maserasi kemudian diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan seri konsentrasi 1,5%, 3% dan 6%, lalu diuji mutu fisiknya. Selanjutnya dilakukan uji efektivitas anti-aging menggunakan 5 ekor kelinci yang telah dicukur bulu punggungnya dan dipaparkan sinar UV-A selama 6 jam sehari dalam kurun waktu 14 hari. Setiap punggung kelinci yang telah disinari dibagi menjadi 5 area perlakuan untuk pengolesan sediaan uji selama 28 hari: area I dioleskan kontrol negatif (basis salep), area II kontrol positif, dan area III-V seri konsentrasi krim ekstrak pasak bumi. Parameter pengamatan efektivitas anti-aging meliputi: persen kolagen dan persen elastisitas yang diukur menggunakan skin analyzer saat sebelum dipaparkan sinar UV-A (T0), setelah disinari selama 14 hari (T1) dan setelah diberi sediaan uji selama 28 hari (T2). Hasil pengujian krim ekstrak etanol akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) memenuhi syarat mutu fisik yang baik. Pada uji aktivitas anti-aging, sediaan ekstrak akar pasak bumi dengan konsentrasi 6% memberikan efek yang paling baik.