Optimasi Ekstraksi Sisik Naga (Drymoglossum Piloselloides) Tumbuhan Epifit Gambut Kalimantan Menggunakan Central Composite Design untuk Aktivitas Antioksidan.
Isi Artikel Utama
Abstrak
Daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides) merupakan tanaman yang mengandung metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antioksidan. Tanaman ini dikenal dengan sifatnya yang mudah tumbuh dan memiliki sebaran habitat yang luas. Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut aseton telah terbukti efektif dalam mengekstrak metabolit sekunder dari tanaman ini. Untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi, penelitian ini menggunakan pendekatan optimasi dengan menggunakan metode Central Composite Design (CCD). Metode CCD melibatkan tiga faktor utama dalam percobaan ekstraksi, yaitu konsentrasi pelarut, waktu ekstraksi, dan suhu ekstraksi. Percobaan dilakukan dengan variasi faktor-faktor tersebut untuk menemukan kondisi ekstraksi yang optimal. Hasil dari metode CCD menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut 70%, suhu ekstraksi 52°C, dan waktu ekstraksi 60 menit. Analisis statistik menunjukkan bahwa model yang digunakan signifikan, dengan nilai F sebesar 9,20 dan P-value kurang dari 0.01159, yang menunjukkan bahwa faktor-faktor yang diuji berpengaruh signifikan terhadap hasil ekstraksi. Hasil penelitian ini memiliki potensi yang besar dalam memaksimalkan pemanfaatan daun sisik naga sebagai sumber metabolit sekunder antioksidan.